Menurut Abu Ahmadi bahwa, Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu
Faktor dari dalam diri manusia itu sendiri, misalnya
1. Karena sakit. Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sihingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya rangsangan yang diterima melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak. Lebih-lebih sakitnya lama, sarafnya akan bertambah lemah, sehingga tidak dapat masuk sekolah untuk beberapa hari, yang mengakibatkan ia tertinggal jauh dari pelajarannya. Seseorang petugas diagnostik harus memeriksa kesehatan murid-muridnya, barangkali sakitnya yang menyebabkan prestasinya rendah.
2. Karena kurang sehat. Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang kurang semangat, pikiran tergaggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respons pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola, menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui idranya.
3. Karena Cacat Tubuh. Misalnya bagi anak yang kurang mendengar, mereka ditempatkan pada deretan paling depan, agar suara guru masih keras didengar. Anak yang kurang pendengarannya di sebelah kiri harus duduk pada meja sebelah kiri dan anak yang kurang pendengarannya di sebelah kanan maka ia harus duduk di sebelah kanan, agar telinga mereka dapat berfungsi dengan baik.
Faktor dari luar diri manusia itu sendiri
1. Faktor keluarga
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya, akan menjadi penyebab sulit untuk belajar. Orang tua yang bersifat kejam, akan menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Hal ini akan berakibat anak tidak dapat tentram, tidak senang di rumah, ia pergi mencari teman sebayanya, hingga lupa belajar. Sebenarnya orang tua mengharapkan anaknya pandai, baik, cepat berhasil, tetapi malah menjadi takut, hingga rasa harga diri kurang.
2. Faktor sekolah
Guru yang kurang baik dalam menerapkan metode pelajaran sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Hal ini bisa saja terjadi, karena materi yang dipegangnya kurang sesuai sehingga kurang menguasai pelajaran.
3. Hubungan guru dengan murid kurang baik. Hal ini bermula pada sifat guru yang tidak disenangi oleh murid-muridny, seperti kasar, suka marah, suka mengejek, tidak pernah senyum, tidak pandai menerangkan, menjengkelkan, sinis, dan sombong.
Sikap-sikap guru seperti ini tidak disenangi murid, hingga menghambat perkembangan anak dan mengakibatkan hubungan guru tidak baik sehingga siswa akan sulit untuk menerima pelajaran dari gurunya.
Faktor dari dalam diri manusia itu sendiri, misalnya
1. Karena sakit. Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sihingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya rangsangan yang diterima melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak. Lebih-lebih sakitnya lama, sarafnya akan bertambah lemah, sehingga tidak dapat masuk sekolah untuk beberapa hari, yang mengakibatkan ia tertinggal jauh dari pelajarannya. Seseorang petugas diagnostik harus memeriksa kesehatan murid-muridnya, barangkali sakitnya yang menyebabkan prestasinya rendah.
2. Karena kurang sehat. Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang kurang semangat, pikiran tergaggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respons pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola, menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui idranya.
3. Karena Cacat Tubuh. Misalnya bagi anak yang kurang mendengar, mereka ditempatkan pada deretan paling depan, agar suara guru masih keras didengar. Anak yang kurang pendengarannya di sebelah kiri harus duduk pada meja sebelah kiri dan anak yang kurang pendengarannya di sebelah kanan maka ia harus duduk di sebelah kanan, agar telinga mereka dapat berfungsi dengan baik.
Faktor dari luar diri manusia itu sendiri
1. Faktor keluarga
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya, akan menjadi penyebab sulit untuk belajar. Orang tua yang bersifat kejam, akan menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Hal ini akan berakibat anak tidak dapat tentram, tidak senang di rumah, ia pergi mencari teman sebayanya, hingga lupa belajar. Sebenarnya orang tua mengharapkan anaknya pandai, baik, cepat berhasil, tetapi malah menjadi takut, hingga rasa harga diri kurang.
2. Faktor sekolah
Guru yang kurang baik dalam menerapkan metode pelajaran sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Hal ini bisa saja terjadi, karena materi yang dipegangnya kurang sesuai sehingga kurang menguasai pelajaran.
3. Hubungan guru dengan murid kurang baik. Hal ini bermula pada sifat guru yang tidak disenangi oleh murid-muridny, seperti kasar, suka marah, suka mengejek, tidak pernah senyum, tidak pandai menerangkan, menjengkelkan, sinis, dan sombong.
Sikap-sikap guru seperti ini tidak disenangi murid, hingga menghambat perkembangan anak dan mengakibatkan hubungan guru tidak baik sehingga siswa akan sulit untuk menerima pelajaran dari gurunya.
0 Response to "Sebab-sebab Kesulitan Belajar Siswa"
Post a Comment